Jamur Shiitake Kriuk

Sumber: Simply Cooking and Baking

Lagi banyak stok jamur shitake dirumah, kali ini coba digoreng kriuk 🙂

Resep Jamur Shiitake Kriuk atau jamur shiitake goreng tepung :

Bahan :
jamur shiitake 4 buah, cuci, keringkan/peras, iris tipis2
bawang putih halus 1/2 sdt

merica bubuk 1/4 sdt

pala bubuk 1/4 sdt

garam 1/4 – 1/2 sdt
tepung terigu protein rendah 2 sdm munjung
tepung beras 1 sdm munjung
air 50ml

Cara Membuat:
1. campur tepung dan bumbu2, aduk rata.
2. Tambahkan air, aduk kembali hingga rata.
3. Masukkan irisan2 jamur, goreng hingga matang.

Hmm…hasilnya renyah, kenyil2 🙂
Oya, setelah jamurnya matang dan dingin, lupa ga sy masukkan toples/wadah kedap udara.
Jadinya melempem…hehe…tapi jadi empuk kenyil2, ga alot. Masih laku juga dibuat lauk/cemilan ^^
Sayangnya, anak2 krg suka klo digoreng tepung gini, mrk lebih suka klo di sup.

Tentang Jamur Shiitake

Jamur Shiitake (Lentinula Edodes) adalah jamur yang aslinya berasal dari Asia Timur. Jamur ini sekarang dibudidayakan secara luas untuk obat-obatan dan untuk kuliner. Shiitake merupakan nama umum jamur ini dalam bahasa Jepang. Di Jepang, jamur ini dinamai demikian karena Ia tumbuh pada pohon ‘Shii’.

Shiitake telah dibiakkan selama lebih dari 1000 tahun. Pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M), tabib Tiongkok Wu Jue menulis bahwa jamur ini dapat digunakan sebagai obat infeksi saluran pernafasan atas, peredaran darah tak lancar, gangguan hati patogen, kecapaian, penuaan dini dan sebagai tonik Qi.

Shiitake memiliki rasa yang sederhana, sehingga menjadikannya diterima secara umum oleh dunia kuliner. Banyak koki memilih Shiitake kering karena proses pengeringan tampaknya memperkuat rasa dan aroma jamur ini.
Uniknya, efek sinar ultraviolet pada jamur, mengubah ergosterol menjadi vitamin D. Ini menjadikan Shiitake varietas kering favorit untuk sumber vitamin D pada menu makanan. Shiitake sering kali diitumis pada masakan China, memberi aroma sup pada masakan Jepang, dan juga dikukus, dididihkan atau digoreng pada masakan Thailand.

Dari perspektif lain, Shiitake adalah jamur yang mengagumkan karena manfaatnya yang luas di bidang kesehatan. Selain itu, jamur ini mudah dimasak dan terjamin keamanannya. Penelitian terkini menemukan bahwa ekstrak Shiitake mengandung bahan pengatur sistem kekebalan tubuh, zat antibakteri, antivirus dan bahan pencegah penggumpalan darah.
Sebuah studi yang dilansir oleh Journal of Microbiology and Biotechnology pada tahun 2009 melaporkan bahwa ekstrak polisakarida Shiitake dapat menstimulasi fungsi dan aktivasi makrofag. Makrofag adalah sel darah putih yang terlibat dalam respon pertama terhadap infeksi. Makrofag berperan penting menghancurkan patogen dan mengirimkan sinyal kimia ke sistem kekebalan tubuh untuk menyerang organisme asing.
 Di tahun 2006, the Biological Pharmacology Bulletin, mempublikasikan sebuah riset tentang khasiat ekstrak air panas Shiitake dalam melindungi sel hati dari zat racun D-galactosamine. Hasilnya, 0.5 mg/ml ekstrak Shiitake mampu sepenuhnya menekan cytotoxic, yaitu sel hati yang telah teracuni oleh D-galactosamine.
Studi lebih lanjut meneliti tentang efek injeksi ekstrak Shiitake pada tikus yang telah diberi D-galactosamine. Penelitian ini menunjukkan adanya lebih sedikit kebocoran AST dan ALT, yang merupakan indikasi cidera sel hati, dibandingkan kondisi tanpa injeksi Shiitake.
Lentinan, ekstrak umum Shiitake untuk tujuan pengobatan, telah diteliti menyangkut hubungannya dengan sistem kekebalan tubuh dan HIV. Pada tahun 1998, Journal of Medicine (Divisi penanggulangan AIDS, rumah sakit umum San Francisco) melakukan uji coba placebo pada 98 pasien yang terjangkit HIV.
Pasien diberi 2, 5 atau 10 mg Lentinan dan Placebo (bahan non obat) seminggu sekali selama 8 minggu. Efek samping Lentinan umumnya tidak begitu menonjol meskipun injeksi dilakukan lebih dari 30 menit. Efek positifnya, pasien yang menerima Lentinan menunjukkan kecenderungan peningkatan sel CD4, yaitu sel yang diserang oleh HIV. Selain itu, pada beberapa pasien, injeksi Lentinan juga meningkatkan neutrophil yang merupakan sel darah putih utama yang terlibat dalam penanganan infeksi.

Seperti halnya semua makanan yang kita telan, ada potensi alergi tubuh terhadap Shiitake. Berhati-hatilah ketika mengkonsumsi Shiitake mentah atau ekstrak Shiitake untuk pertama kali. Shiitake sangat mudah dan murah untuk dibiakkan di rumah. Jamur ini memberi sebuah pilihan makanan sehat dan menambah aroma dan cita rasa tambahan untuk kuliner keluarga. (source : erabaru.net)

Shiitake segar biasanya dimakan sebelum payung bagian bawah berubah warna. Batang shiitake agak keras dan umumnya tidak digunakan dalam masakan.

Sebagian orang lebih menyukai shiitake kering dibandingkan shiitake segar karena shiitake kering mempunyai aroma yang lebih harum (keras). Shiitake kering diproses dengan cara menjemur di bawah sinar matahari dan perlu direndam di dalam air sebelum dimasak. Kaldu dasar masakan Jepang yang disebut dashi didapat dari merendam shiitake kering di dalam air.
Di Jepang, shiitake merupakan isi sup miso, digoreng sebagai tempura, campuran chawanmushi, udon dan berbagai jenis masakan lain. Shiitake juga digoreng hingga garing dan dijual sebagai keripik shiitake. (source: wikipedia)

Posted from WordPress for BlackBerry.

Shitake Mushroom with Oyster Sauce

Sumber: Duniafitnes.com

9 May 2011 | Arief T Nur Gomo

Resep sehat kali ini akan menggunakan jamur shiitake. Bagi yang belum begitu mengenal tentang jamur shiitake, akan saya ceritakan sedikit tentang jamur ini. Jamur shiitake (Lentinula edodes) adalah jamur yang dapat dimakan yang berasal dari Asia Timur. Jamur ini dibudidayakan dan cukup populer di berbagai masakan Asia seperti di masakan Vietnam, Cina, Jepang, Korea, dan Thailand. Selain dalam bentuk segar, kita juga bisa memperoleh dan menggunakan jamur shiitake yang sudah dikeringkan. Selain digunakan dalam masakan, ternyata jamur shiitake pun dikenal sejak zaman dulu sebagai jamur untuk pengobatan (lebih dari 6000 tahun).

Dari segi citarasa, jamur shiitake mempunyai citarasa dan aroma yang khas. Citarasa umami alami yang dimiliki jamur ini membuat jamur ini digemari. Umami adalah komponen rasa yang kelima setelah manis, asam, pahit, dan asin. Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya rasa gurih yang lezat.

Dari segi nutrisi, selain merupakan sumber protein nabati, jamur shiitake juga merupakan sumber zat besi, vitamin C, vitamin D, dan serat pangan. Vitamin D dalam jamur shiitake bertambah jumlahnya jika jamur tersebut disinari cahaya matahari atau sinar UV. Jamur shiitake juga mengandung komponen yang disebut lentinan. Lentinan adalah senyawa golongan polisakarida (karbohidrat kompleks) yang disebut sebagai beta-glucan bercabang (branched beta-glucan) yang memiliki aktifitas anti kanker. Beta-glucan juga adalah salah satu komponen dalam oat. Selain sebagai anti kanker, lentinan memiliki kemampuan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Senyawa aktif lain yang ditemukan dalam jamur shiitake yaitu eritadenine. Studi yang dilakukan selama 10 tahun terakhir menunjukkan kemampuan senyawa ini menurunkan kadar kolesterol pada hewan percobaan. Apapun perlakuan diet lemak yang diberikan pada hewan percobaan, kadar kolesterol hewan tersebut mengalami penurunan. Dengan kata lain, semakin banyak eritadenine yang diberikan, semakin turun kandungan kolesterol. Jamur shiitake juga mengandung antioksidan yang disebut L-ergothioneine. Antioksidan yang kuat ini ditemukan juga di hati ayam, wheat germ (embrio gandum), jamur tiram, jamur maitake, dan jamur kancing.

Sebelum menggunakan jamur shiitake ini, perlu diperhatikan untuk tidak mengkonsumsi jamur ini dalam keadaan mentah atau dimasak sedikit. Racun lentinan dalam jamur shiitake bisa menyebabkan kemerahan pada kulit, bintik-bintik merah, dan gatal pada seluruh tubuh termasuk wajah dan kulit kepala yang muncul setelah sekitar 48 jam mengkonsumsinya. Hal ini terjadi pada 1 dari 50 orang. Akan tetapi keracunan ini bisa dihindari dengan memasaknya terlebih dahulu.

Untuk 3 porsi
Bahan:

200 g jamur shiitake
100 g (2 batang) bok choy
30 g saos tiram
1 sdm kecap manis
100 ml air
3 siung bawang putih
1 sdm minyak zaitun
½ sdt merica
½ sdt garam
½ sdm maizena
Cara membuat:

Jamur shitake diblansir terlebih dahulu dengan cara merendam dalam air mendidih selama 2-3 menit. Angkat dan tiriskan.
Lepaskan helai daun bok choy dari batangnya. Cuci bersih. Tiriskan.
Iris tipis bawang putih. Tumis sampai harum dengan api sedang.
Masukkan jamur shitake dan bok choy. Aduk terus sampai agak layu.
Masukkan saus tiram, kecap manis, garam, merica dan air. Aduk terus sampai rata.
Masukkan maizena yang sudah dilarutkan dengan sedikit air. Aduk rata sampai agak kental.
Angkat. Sajikan.
Nilai gizi per porsi

Energi: 81.9 kkal
Lemak: 3.7 g
Karbohidrat: 9 g
Serat: 1.3 g
Protein: 3.3 g
Tips dan Saran:

Sajikan untuk makan siang atau makan malam.
Sayuran bok choy bisa diganti dengan sayuran jenis lain misalnya brokoli, kol, atau sawi.
Dapat ditambahkan potongan tahu, tempe atau daging.

Posted from WordPress for BlackBerry.